🚨 Penyebab Keramik Mudah Retak dan Cara Mencegahnya agar Lantai Rumah Lebih Tahan Lama

Penulis Muhammad Nur Rahman
Tanggal 4/21/2024
![]() |
sumber istock |
Keramik yang retak meski baru dipasang? Ini bukan sekadar masalah estetika, tapi bisa menjadi sumber frustrasi dan kerugian finansial. Banyak orang mengira penyebabnya karena kualitas keramik saja—padahal, faktornya jauh lebih kompleks dan seringkali berasal dari proses pemasangan yang kurang tepat.
Artikel ini akan membahas penyebab utama keramik mudah retak dan cara menghindarinya secara efektif, baik untuk tukang bangunan, kontraktor, maupun pemilik rumah yang ingin memahami proses dengan lebih baik.
1. 🧱 Adukan Semen Tidak Proporsional atau Berkualitas Rendah
Kesalahan paling umum adalah penggunaan campuran semen-pasir yang tidak sesuai. Jika adukan terlalu encer, terlalu kering, atau tidak menyatu sempurna, maka daya rekatnya akan buruk.
Dampaknya: Keramik tidak melekat kuat di lantai, membuatnya mudah bergeser, kopong, hingga retak saat diinjak atau terkena tekanan berat.
Tips teknis:
-
Gunakan rasio campuran semen:pasir 1:3 hingga 1:4 (tergantung kebutuhan).
-
Gunakan aditif penguat (misalnya: bonding agent) untuk meningkatkan daya rekat.
2. 💧 Keramik Tidak Direndam Sebelum Pemasangan
Merendam keramik (terutama tipe keramik tanah liat atau keramik lokal) selama 10–15 menit dapat mencegah penyerapan air dari semen saat pemasangan.
Tanpa direndam: Keramik menyerap kelembapan dari adukan, menyebabkan pengeringan tidak merata dan meningkatkan risiko retak karena pemuaian.
Catatan: Beberapa keramik modern sudah melalui proses pabrik yang tidak membutuhkan perendaman. Selalu konsultasikan dengan produsen atau toko bahan bangunan terpercaya.
3. 🧩 Nat Tidak Terisi Penuh = Celah Masalah
Nat (grout) bukan hanya untuk keindahan, tapi juga untuk menyerap tekanan dan menjaga fleksibilitas antar keramik.
Masalahnya: Banyak tukang terburu-buru mengisi nat sehingga celah tidak terisi maksimal. Ini menciptakan titik lemah yang bisa menjadi awal mula retakan.
Solusi:
-
Gunakan semen nat khusus (tile grout) yang lebih elastis.
-
Gunakan alat bantu seperti rubber grout float untuk hasil maksimal.
4. 📏 Permukaan Lantai Tidak Rata (Leveling Buruk)
Permukaan yang bergelombang menyebabkan distribusi beban tidak merata. Ketika bagian tertentu menerima tekanan lebih besar dari area lain, maka keramik akan retak di titik lemah itu.
Ilustrasi: Bayangkan meletakkan kaca di atas batu kecil—bagian yang tidak mendapat dukungan akan pecah.
Langkah pencegahan:
-
Gunakan waterpass atau laser level untuk memastikan kerataan.
-
Tambal atau ratakan lantai dasar sebelum mulai pemasangan keramik.
🧠 Kesimpulan: Kualitas Pemasangan Lebih Penting dari Harga Keramik
Ingat, keramik mahal pun akan retak jika pemasangannya asal-asalan. Sebaliknya, keramik standar bisa awet bertahun-tahun jika dipasang dengan metode yang tepat.
Dengan memahami penyebab teknis dan menerapkan solusi di atas, Anda bisa menghemat biaya renovasi, menjaga keindahan rumah, dan memperpanjang umur lantai Anda.
Untuk hasil terbaik, selalu konsultasikan dengan ahli bahan bangunan atau tukang berpengalaman.